Menteri Luar Negeri Panama, Erika Mouynes pada Selasa (30/8) menyatakan pengembalian tersebut merupakan repatriasi terbesar potongan arkeologi dalam sejarah Amerika Tengah.
"Pengiriman itu adalah bagian dari dorongan pemerintah untuk melindungi warisan budaya Panama dan memerangi perdagangan ilegal," jelasnya seperti dimuat
.
Mouynes menuturkan duta besar Panama untuk Belanda yang menemukan artefak milik negaranya di Universitas Leiden, dan telah mendapatkan izin untuk dikembalikan bersama artefak kuno lainnya juga akan datang dari Italia.
"Kementerian Kebudayaan Panama akan mengambil hak asuh permanen dari artefak, yang akan bergabung dengan koleksi di museum arkeologi Reina Torres de Arauz di Panama City," lanjutnya.
Panama adalah anggota konvensi 1970 yang menentang perdagangan ilegal kekayaan budaya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: