Desakan tersebut disampaikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers Selasa (30/8) waktu setempat.
Pada kesempatan itu Zhao mengutip jajak pendapat yang dilakukan media China
CGTN yang menyebutkan bahwa hampir empat dari lima orang di Afghanistan percaya perang AS melawan negara mereka tidak mencapai tujuannya dan merupakan kegagalan total.
Mengutip jajak pendapat tersebut Zhao mencatat, 78,2 persen responden Afghanistan mengatakan, menggulingkan pemerintah negara berdaulat atas nama memerangi terorisme adalah sepenuhnya salah.
"Secara global, 80,4 persen responden percaya bahwa penyebab terorisme lokal masih ada ketika pasukan AS meninggalkan Afghanistan," katanya.
"Menanggapi AS yang membekukan aset senilai 7 miliar milik bank sentral Afghanistan, 74,1 persen responden Afghanistan mengatakan itu murni penjarahan," kata Zhao.
Zhao menilai, perang yang dipimpin AS telah menyebabkan peningkatan organisasi teroris di Afghanistan dan membawa banyak hambatan bagi rekonstruksi negara itu bahkan setelah penarikan pasukan AS satu tahun lalu.
"AS harus bertanggung jawab atas situasi saat ini di Afghanistan dan menanggapi suara keras rakyat Afghanistan dan masyarakat internasional," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: