Dimuat
BBC pada Sabtu (3/9), Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan dua drone Bayraktar telah menyebabkan kerusakan pada 8 tank T-72, satu senjata self-propelled Acacia, kendaraan tempur infanteri, dan howitzer milik Rusia antara 31 Agustus hingga 2 September.
Drone Bayraktar dapat terbang setinggi 7.620 meter dan menyerang target dengan peluru kendali laser. Drone ini dipuji selama pertempuran antara Rusia dan Ukraina sejak Februari karena dapat mengalahkan tank dan kendaraan lapis baja Moskow.
Drone ini diproduksi oleh Baykar, industri pertahanan terkemuka Turki, dengan chief technology officer-nya adalah menantu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menurut
Middle East Eye pada Juni, Ukraina telah menerima 50 TB2 dari Baykar sejak invasi Rusia.
Selain perang di Ukraina, drona ini telah memainkan peran kunci dalam konflik di Libya, Suriah dan Nagorno-Karabakh. Tetapi untuk pertama kalinya dihadapkan dengan kemampuan peperangan elektronik canggih dan sistem pertahanan udara canggih dalam perang Ukraina-Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: