Berdasarkan data yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada pekan lalu, banjir bandang yang menerjang Sudan sejauh ini telah mempengaruhi 226 ribu warga, serta puluhan ribu rumah telah hancur.
Jurubicara dewan nasional pertahanan sipil Sudan, Abdel Jalil Abdelreheem pada Minggu (4/9) menyatakan, jumlah orang yang meninggal akibat banjir dan hujan lebat telah bertambah mencapai 112 orang.
"Sedikitnya 112 saat ini dilaporkan tewas, 115 terluka, 34.944 rumah hancur total sementara 49.060 rusak sebagian," kata Abdelreheem seperti dimuat
TRT World pada Senin (5/9).
Bulan lalu, Sudan mengumumkan keadaan darurat akibat banjir di enam negara bagian. Pihak berwenang juga mengumumkan 79 orang meninggal akibat banjir sepanjang musim hujan ini.
Krisis banjir semakin parah ketika terjadi di tengah kerusuhan politik dan krisis ekonomi yang meningkat sejak kudeta militer tahun lalu, dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al Burhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: