Salah satu langkah yang dilakukan oleh China adalah pengumuman yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi selama pertemuan Forum Kerjasama China-Afrika pada Agustus lalu.
Ketika itu, Wang Yi mengumumkan pembatalan atau pengurangan saldo pinjaman untuk negara-negara termiskin.
Dimuat
Asia Times, langkah ini agak bermotif politik. Dengan taktik ini, China berusaha untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika.
Tetapi pada dasarnya, diplomasi utang Beijing tidak banyak mengubah utang Afrika yang terus meningkat.
Di tengah sikap geopolitik China dan AS, masih ada sedikit tanda bahwa kekuatan global atau lembaga keuangan internasional pada akhirnya akan mengatasi pendorong sistemik kebangkitan utang Afrika.
Bukan hanya itu, China juga tampaknya tidak melakukan taktik ini sebatas di Afrika saja, tetapi juga di wilayah lain, termasuk Amerika Latin, Asia, dan Eropa.
Pendekatan diplomasi utang dengan menawarkan ratusan miliar dolar untuk pinjaman infrastruktur dilakukan China untuk memperluas pengaruhnya.
Salah satunya adalah Sri Lanka. Krisis ekonomi parah yang dihadapi Sri Lanka saat ini digadang-gadang disebabkan oleh jebakan utang China, yang akhirnya memicu kekhawatiran di antara banyak negara peminjam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: