Pemimpin junta Mali, Assimi Goita dan pemimpin junta Burkina Faso, Paul-Henri Sandaogo Damiba melakukan pertemuan di Bamako pada Sabtu (3/9).
"Kedua negara bermaksud untuk menyatukan upaya mereka dalam memerangi terorisme," kata pernyataan pemerintah, seperti dimuat
The Defense Post.
Selama satu dekade terakhir, pemberontakan jihadis dimulai di Mali utara dan kemudian meluas ke seluruh negeri dan ke Burkina Faso, serta Nigeria. Aksi para pemberontak ini telah merenggut ribuan nyawa dan menelantarkan lebih dari dua juta orang di tiga negara.
Awal tahun ini, Mali menarik diri dari pasukan militer G5 Sahel yang terdiri dari Burkina Faso, Mauritania, Niger, dan Chad untuk melawan teroris. Sementara akhir Agustus lalu, Burkina Faso dan Niger mendesak Mali untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: