Hal itu menjadi salah satu hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Senin (5/9).
"Kita sama-sama setuju bahwa ASEAN harus menjadi agen pemimpin yang membawa stabilitas kedamaian di negara kita," kata Marcos.
Dengan pandangan yang sama, Jokowi juga menekankan pentingnya memperkokoh persatuan ASEAN guna meningkatkan efektivitas organisasi di kawasan.
"Kita akan memastikan ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas kedamaian dan kemakmuran di kawasan," tegas Jokowi.
Sementara itu, untuk memperkuat sentralitas ASEAN, Jokowi menilai pentingnya imlementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dengan kerjasama yang konkret dan inklusif.
"Untuk mendukung rencana tersebut, Indonesia akan ikut berperan dengan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum di tahun depan," lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Marcos membahas sejumlah agenda, termasuk hubungan bilateral meliputi kerjasama perdagangan, investasi, energi hijau, hingga kerjasama maritim dan kontra-terorisme.
Setelah mengunjungi Indonesia, Marcos akan melanjutkan turnya ke Singapura pada Selasa (6/9).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: