Dalam pernyataan resmi dari Gubernur Rodolphe Sorgo, konvoi pasukan itu awalnya hendak menuju ke ibukota Ouagadougou. Kemudian salah satu kendaraan menabrak IED, yang diduga sengaja diletakkan di jalan antara Djibo dan Bourzanga.
“Pada 5 September 2022, konvoi pasukan yang dikawal menuju Ouagadougou menjadi target serangan. Salah satu kendaraan yang membawa warga sipil menabrak alat peledak rakitan," kata Sorgo, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Wilayah ini terkenal dengan kelompok militan Islam yang kerap kali menyerang desa-desa, pos-pos, serta kepolisian sejak tahun 2015 yang menyebabkan ribuan orang terbunuh. Ketidakamanan di wilayah Afrika Barat semakin meningkat selama satu dekade terakhir ini.
Pemerintah telah melakukan seluruh upaya untuk memberantas pemberontakan yang menyebar dari negara tetangga Mali ini. Namun kekerasan terus terjadi dan meningkat sepanjang tahun ini, mendorong lebih banyak orang melarikan diri dari negara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: