Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

HRW: China Makin Gencar Kumpulkan DNA Orang Tibet, Termasuk Anak-anak TK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 07 September 2022, 12:27 WIB
HRW: China Makin Gencar Kumpulkan DNA Orang Tibet, Termasuk Anak-anak TK
Tibet/Net
rmol news logo China dilaporkan semakin gencar mengumpulkan DNA orang-orang Tibet. Setidaknya setengah juta sampel berusaha dikumpulkan, termasuk dari anak-anak berusia 5 tahun.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu terungkap dari laporan Human Rights Watch (HRW) yang dirilis pada Senin (5/9). Disebutkan, China telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius dengan mengumpulkan DNA dari kota hingga ke desa-desa di Tibet.

"Pengumpulan DNA dari setiap penduduk di daerah-daerah di Tibet sangat penting, tidak hanya dalam hal kekhawatiran mengenai persetujuan atau privasi. Ini merupakan kemajuan lebih lanjut dalam pengelolaan populasi yang ketat oleh pemerintah," kata HRW.

Menurut tulisan Pak Yiu di Nikkei Asia, Beijing telah memulai kampanye pengumpulan DNA di Tibet secara massal pada Juli 2019.

Sebuah artikel pada April yang dikutip HRW menyebut polisi mengumpulkan sampel darah dari anak-anak di taman kanak-kanak di Kabupaten Nimu.

"Tidak ada bukti yang tersedia untuk umum yang menunjukkan bahwa orang dapat menolak untuk berpartisipasi atau bahwa polisi memiliki bukti yang kredibel tentang tindakan kriminal yang mungkin memerlukan pengumpulan semacam itu," tambah laporan HRW.

Pihak berwenang China berdalih langkah tersebut dilakukan untuk memerangi kejahatan agar otoritas bisa segera mengenali tersangka. Namun kelompok HAM menilai tindakan itu mengancam privasi.

Pada pertengahan 2019, departemen keamanan publik Tibet mengumumkan dibangunnya basis data DNA tingkat regional. HRW mengidentifikasi ada tujuh kotamadya di wilayah pegunungan, termasuk di bagian barat Tibet.

Ini bukan pertama kalinya muncul laporan China mengumpulkan data DNA dari orang Tibet. Para peneliti di Institut Kebijakan Strategis Australia juga telah menerbitkan sebuah laporan pada tahun 2020 yang mengatakan para pejabat China menawarkan pemeriksaan fisik gratis untuk mengumpulkan darah pada tahun 2013 dan memperluas program ke seluruh negara pada tahun 2017.

China mencaplok Tibet pada tahun 1950, dengan menyebutnya sebagai "pembebasan damai". Wilayah ini menjadi salah satu daerah yang paling dibatasi yang secara ketat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA