Ini merupakan ajakan dialog pertama dari Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Yoon Suk-yeol yang menjabat sejak Mei lalu.
Menteri Unifikasi Kwon Young-se mengatakan Seoul akan mempertimbangkan preferensi Pyongyang dalam memutuskan tanggal, tempat, agenda dan format pembicaraan.
"Kami berharap pejabat yang bertanggung jawab dari kedua belah pihak akan bertemu langsung sesegera mungkin untuk diskusi terbuka tentang masalah kemanusiaan termasuk masalah keluarga yang terpisah," kata Kwon dalam briefing pada Kamis (8/9), seperti dimuat
Reuters.
Selama ini, kedua Korea telah mengadakan reuni keluarga di sekitar hari libur besar. Ada pun ajakan dari Seoul muncul beberapa hari sebelum hari raya Chuseok di Korea.
Kwon menegaskan, jika Pyongyang menolak tawaran tersebut, maka Seoul akan terus membuat usulan.
Dalam beberapa waktu terakhir, khususnya sejak Yoon dari konservatif berkuasa, hubungan Korea Selatan dan Korea Utara memburuk.
Bulan lalu, Korea Utara dibuat marah dengan pidato Yoon yang berencana memberikan bantuan ekonomi dengan imbalan pelucutan senjata nuklir dari Pyongyang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: