Kabar itu diumumkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan di atas penerbangan pulang dari tur tiga hari ke Balkan, seperti dimuat
Anadolu Agency, Jumat (9/9).
Erdogan mengatakan, Sumaidai ditangkap dalam operasi gabungan antara kepolisian, Direktorat Jenderal Keamanan, dan badan intelijen Turki.
"Teroris ini sudah lama berada di Suriah dan Istanbul," kata Erdogan.
Sebuah laporan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang diterbitkan pada Juli mengidentifikasi Sumaidai sebagai salah satu eksekutif senior ISIS.
Pada Maret, sejumlah media meyakini Sumaidai akan ditunjuk sebagai pemimpin baru ISIS.
Erdogan juga mengungkap, selama interograsi, Sumaidai mengaku sebagai "qadi" dari Kementerian Pendidikan dan Kehakiman ISIS.
Pada Mei, para pejabat Turki mengklaim bahwa polisi telah menangkap Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi, pemimpin baru ISIS, di Istanbul tanpa melepaskan satu tembakan pun. Namun Amerika Serikat (AS) tidak pernah diumumkan secara resmi.
Turki telah menghadapi kritik atas catatannya dalam berurusan dengan kelompok-kelompok ekstremis Islam. Pemerintahan Erdogan telah mendukung kelompok-kelompok Islam termasuk Hamas dan Ikhwanul Muslimin sejak memenangkan kekuasaan pada tahun 2002.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: