Seperti dimuat
Ani News, Kongres Global di bawah naungan Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres ini disediakan sebagai platform bagi para penyintas terorisme untuk berbagi pengalaman, tantangan, cerita tentang ketangguhan mereka secara langsung.
"Kongres Global Korban Terorisme pertama PBB, akan menjadi penghormatan kepada para korban terorisme di seluruh dunia, termasuk para korban serangan teror Mumbai 26/11," tulis @IndiaUNNewYork dalam cuitannya di Twitter.
Menurut PBB, Kongres ini sebagai pembelajaran tentang praktik-praktik baik yang telah dilakukan oleh Negara-negara Anggota dan organisasi masyarakat sipil dalam menghadapi serangan teror, sambil memastikan bahwa suara para korban didengar oleh dunia dan pengalaman mereka akan membentuk jalan ke depan bagi negara mereka sendiri.
Kongres yang diadakan di markas besar PBB di New York ini menampilkan pembicara yang mewakili Negara Anggota, korban, asosiasi korban, entitas PBB, komunitas internasional, pakar, serta akademisi dan sektor swasta. Selain itu acara ini dikabarkan akan membahas enam tema menyeluruh yang mencerminkan terkait pemenuhan hak dan kebutuhan yang akan diberikan kepada para korban terorisme.
Bulan lalu, saat Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional kepada Korban Terorisme 21 Agustus, Fionnuala Ni Aolain, salah satu aktivis HAM mendesak Pemerintah agar mengadopsi pendekatan berbasis hak asasi manusia terhadap korban terorisme dengan cara positif dan konsisten. Hari ini PBB telah mengabulkan desakan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: