Al-Arabiya melaporkan Sabtu (10/9), Presidential Court UEA mengumunkan bahwa penurunan bendera dilakukan selama tiga hari, dimulai Jumat (9/9) dan berakhir Senin (12/9).
Sebelumnya pada Kamis Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed telah mengirim ungkapan belasungkawa kepada keluarga kerajaan Inggris lewat sebuah cuitan di akun Twitternya.
“Saya menyampaikan belasungkawa tulus saya kepada keluarga Ratu Elizabeth II dan rakyat Inggris," kata Sheikh Mohamed bin Zayed.
"Yang Mulia adalah teman dekat UEA dan pemimpin yang dicintai & dihormati yang pemerintahannya panjang ditandai dengan martabat, kasih sayang & komitmen tak kenal lelah untuk melayani negaranya," lanjutnya.
Wakil Presiden UEA, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid juga mentweet ucapan belasungkawanya.
“Kami bergabung dengan dunia dalam berduka atas meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth, ikon global yang mewakili kualitas terbaik bangsa dan rakyatnya. Seumur hidup yang luar biasa dari pelayanan dan tugasnya ke Inggris tidak ada bandingannya di dunia modern kita," katanya di Twitter.
Ratu Elizabeth II meninggal di rumahnya di Skotlandia pada hari Kamis dalam usia 96 tahun. Kepala negara tertua dan terlama di dunia naik takhta setelah kematian ayahnya Raja George VI pada 6 Februari 1952, ketika dia baru berusia 25 tahun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: