Wanita berusia 22 tahun itu memegang sebuah papan kardus bertuliskan "F--k Imperialisme! Lenyapkan Monarki!"
Menurut polisi Skotandia, ia ditangkap karena melakukan pelanggaran perdamaian.
Dimuat
New York Post, wanita itu termasuk di antara pengunjuk rasa yang berusaha mengganggu upacara. Banyak orang di kerumunan mengatakan kepada wanita itu untuk menunjukkan rasa hormat.
Selain itu, beberapa ejekan bisa terdengar selama deklarasi dari beberapa yang hadir.
Para pengunjuk rasa adalah bagian dari kelompok yang menyerukan Skotlandia untuk memisahkan diri dari Inggris dan menjadi republik.
Upacara itu adalah salah satu dari banyak upacara yang diadakan di seluruh kota, kabupaten, dan kota lain untuk secara resmi mengumumkan aksesi Charles sebagai raja, setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: