Begitu yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat dalam media briefing di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta pada Senin (12/9).
Ia mengatakan, hingga kini telah ada banyak pembahasan yang masih berlangsung terkait Palestina di Komisi PBB dan Indonesia tetap menjadi negara yang paling keras mendorong isu tersebut.
"Palestina itu harga mati bagi Indonesia dan jika Palestina belum merdeka, rasanya Indonesia belum bisa tenang," ujar Tharyat.
Lebih lanjut, Tharyat mengimbau agar isu Palestina jangan sampai terisolasi atau bahkan dikesampingkan akibat naiknya isu perang di Ukraina.
"Kita selalu konsisten menyatakan bahwa krisis tidak hanya berlangsung di Eropa Timur saja, tetapi juga Palestina yang hingga hari ini mengalami situasi yang sangat tidak mudah," tegasnya.
Walaupun Palestina tidak secara khusus dimasukkan dalam Sidang Majelis Umum PBB nanti, ia melanjutkan, isu tersebut tetap disisipkan dalam satu sesi lain.
"Salah satu sesinya itu terkait dukungan bagi penguatan UN Regional Office di Asia Barat, dan tentunya juga disitu kita masukkan Palestina ke statement nasional," kata Tharyat.
Selain itu, Tharyat menambahkan, Indonesia juga akan terus memperjuangkan isu Palestina dalam statementnya di gerakan non-blok, pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), serta pertemuan internasional lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: