Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Azerbaijan dan Armenia Bentrok Lagi, Saling Tembak hingga Berjatuhan Korban Jiwa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 13 September 2022, 07:57 WIB
Azerbaijan dan Armenia Bentrok Lagi, Saling Tembak hingga Berjatuhan Korban Jiwa
Ilustrasi/Net
rmol news logo Serangan tembakan terjadi di beberapa titik di perbatasan Armenia-Azerbaijan.

Laporan media lokal menyebutkan bahwa ada korban tewas di pihak Azerbaijan walau tidak disebutkan berapa jumlahnya, dalam bentrokan yang terjadi pada Selasa dini hari (12/9) waktu setempat itu.
"Pada pukul 00.05 pada Selasa, Azerbaijan meluncurkan penembakan intensif, dengan artileri dan senjata api kaliber besar, terhadap posisi militer Armenia ke arah kota Goris, Sotk, dan Jermuk," kata Kementerian Pertahanan Armenia, menyebut Azerbaijan juga menggunakan drone dalam serangan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/9).

Kementerian Pertahanan Azerbaijan justru menuduh Armenia telah melakukan tindakan subversif skala besar di dekat distrik Dashkesan, Kelbajar dan Lachin di perbatasan.

Dia mengatakan situs tentaranya diserang, termasuk dari mortir parit.

"Ada kerugian di antara prajurit (Azerbaijan)," katanya, tanpa memberikan angka.

News Am melaporkan, di pihak Armenia juga ada korban tewas dan terluka, tetapi tidak memerinci jumlahnya.
 
Pekan lalu, Armenia menuduh Azerbaijan membunuh salah satu tentaranya dalam baku tembak di perbatasan.

Sementara sebelumnya yaitu pada bulan Agustus, Azerbaijan mengatakan telah kehilangan seorang tentara dan tentara Karabakh mengatakan dua tentaranya telah tewas dan lebih dari selusin terluka.

Kedua negara tetangga itu telah berperang dua kali, yaitu pada 1990-an dan 2020, memperebutkan wilayah perbatasan bersama Nagorno-Karabakh, daerah kantong Azerbaijan yang berpenduduk Armenia.

Pertempuran enam minggu pada musim gugur 2020 merenggut lebih dari 6.500 nyawa dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia .

Di bawah kesepakatan itu, Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang dikuasainya selama beberapa dekade dan Moskow menempatkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian Rusia untuk mengawasi gencatan senjata yang rapuh.

Selama pembicaraan yang dimediasi Uni Eropa di Brussel pada bulan Mei dan April, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan setuju untuk memajukan diskusi tentang perjanjian damai di masa depan.

Separatis etnis Armenia di Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Konflik berikutnya merenggut sekitar 30.000 nyawa. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA