Turki Dukung Azerbaijan, Desak Armenia Hentikan Provokasi

Untuk membahas situasi tersebut Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar  mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Azerbaijan Zakir Hasanov.

“Dia menekankan bahwa Turki selalu mendukung Azerbaijan yang bersaudara dan akan terus mendukungnya untuk tujuan yang adil,” kata Kemenhan Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (14/9).

Pertemuan membahas situasi terkini Baku-Yerevan juga digelar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov.

“Armenia harus menghentikan provokasinya dan fokus pada negosiasi damai dan kerja sama dengan Azerbaijan,” kata Cavusoglu di Twitter setelah pembicaraan.

Permusuhan meletus pada Selasa dini hari (13/9). Laporan menedia menyebutkan  pasukan Azerbaijan melepaskan serangan lintas perbatasan menggunakan artileri, mortir, drone dan senapan kaliber besar. Kedua belah pihak mengalami kerugian dengan puluhan tentara dari dua kubu, tewas.

Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan serangan Azerbaijan menargetkan infrastruktur militer dan sipil di dan sekitar beberapa kota dan desa, termasuk Vardenis, Sotk, Artanish, Ishkhanasar, Goris, Jermuk dan Kapan.

Azerbaijan membantah sebagai yang memulai. Kementerian Pertahanan Azerbaijan enyebut Armenialah yang memulai konflik.

Dikatakan pasukan Armenia telah menembaki posisi militer Azerbaijan di wilayah Dashkasan, Kalbajar dan Lachin, yang mengakibatkan banyak korban dan kerusakan infrastruktur militer.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada Selasa mengatakan angkatan bersenjatanya telah mengendalikan "situasi di sepanjang perbatasan".  Sementara, Kementerian Pertahanan Armenia, memperingatkan situasi di beberapa daerah perbatasan tetap sangat tegang dengan pasukan Azerbaijan yang terus membombardir dengan tembakan.

Ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan sebagian besar berasal dari perselisihan selama beberapa dekade atas Nagorno-Karabakh, yang terletak di dalam Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia.