"Kebijakan sosialis telah menjadikan China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, ekonomi yang produktif dan saling melengkapi untuk kepentingan semua orang," kata Morales.
"Perkembangan China sangat kontras dengan perilaku individualistis dan pemangsa kompetitif oleh Amerika Serikat dan Barat selama beberapa dekade," ujarnya.
Morales juga mengungkapkan kekagumannya kepada pemerintah dan rakyat China atas prestasi mereka memberantas kemiskinan selama 100 tahun terakhir.
"Fakta bahwa China telah mengangkat lebih dari 700 juta orang keluar dari kemiskinan ekstrem menarik perhatian saya," kata Morales.
Menurut Morales, itu tak lepas dari kebijakan Partai Komunis China (PKC). Mendahulukan orang, katanya, adalah visi yang dimiliki oleh PKC dan Partai Gerakan Menuju Sosialisme Bolivia.
Mantan presiden itu juga sangat memuji Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping, serta prinsip-prinsip konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama.
Komitmen China terhadap multilateralisme, hukum internasional, dan PBB sangat penting untuk mengatasi tantangan global saat ini, kata Morales, seraya menambahkan bahwa tantangan seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial hanya dapat diselesaikan melalui kerja sama global.
Morales mengatakan negaranya dan China mempertahankan hubungan yang ditandai dengan kerja sama yang luas dan beragam, dan rasa hormat timbal balik, yang telah mendorong perkembangan kepercayaan politik, saling melengkapi ekonomi, dan pembelajaran bersama.
"China lebih dari 17.300 km jauhnya dari Bolivia, tetapi jarak itu belum, dan bukan, halangan untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan kerja sama kita," demikian Morales.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: