Dengan santai, laki-laki kelahiran Szekesfehervar berusia 59 tahun itu mengatakan bahwa ancaman itu sangat membosankan dan dilakukan hanya untuk kesenangan parlemen Eropa semata.
"Sejauh menyangkut keputusan parlemen UE, kami pikir itu dalam domain lelucon. Kami tidak tertawa lagi, karena itu adalah lelucon yang membosankan," kata Orban seperti dimuat
Reuters pada Jumat (16/9).
Orban menegaskan pihaknya tidak akan menanggapi kebijakan lelucon apa pun dari parlemen Eropa.
"Mereka (anggota parlemen Uni Eropa) melakukan ini untuk menghibur diri mereka sendiri. Kami tidak memperhatikannya," tegasnya.
Pemerintahan Orban yang berkuasa sejak 2010 lalu sering mendapat kritik keras dari anggota parlemen Uni Eropa karena dinilai telah merusak demokrasi di Hongaria.
Pada Kamis (8/9) sebagian besar anggota parlemen Uni Eropa memberikan suaranya untuk meningkatkan tekanan pada Orban melaui pemotongan dana anggota.
Selama akhir pekan ini, Uni Eropa diperkirakan akan mulai menangguhkan miliaran dana yang dialokasikan untuk Budapest dari anggaran bersama organisasi sebesar Rp16.437 triliun.
Langkah ini pertama kali dilakukan UE dibawah skema 'uang tunai untuk demokrasi', yakni dengan memotong dana keanggotaan yang harusnya diberikan dalam jumlah besar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: