Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar: Badan Intelijen Rusia Gagal Prediksi Serangan Balasan Ukraina di Izyum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Sabtu, 17 September 2022, 10:50 WIB
Pakar: Badan Intelijen Rusia Gagal Prediksi Serangan Balasan Ukraina di Izyum
Ilustrasi/Net
rmol news logo Serangan balasan Ukraina dan pembebasan wilayah Izyum dari Rusia sekali lagi menyoroti kekurangan badan intelijen Moskow untuk mengantisipasi perlawanan balik Kyiv yang begitu cepat.  

Menurut ilmuwan peneliti senior di program studi Pusat Analisis Angkatan Laut Rusia, Michael Kofman, Rusia mengalami kebuntuan setelah perang selama enam bulan terakhir. Sebab, Moskow hanya menguasai sebagian besar timur dan selatan Ukraina tetapi gagal membuat kemajuan lebih jauh.

“Intelijen militer Rusia benar-benar mengacaukan semuanya. Ini adalah kegagalan yang sangat besar, terlihat sekali bahwa mereka tidak mengetahui sedikitpun soal peningkatan kekuatan Ukraina," jelasnya seperti dimuat The Defense Post pada Sabtu (17/9).

Sejarawan hubungan internasional dan peneliti di lembaga Sirice yang berbasis di Paris, Pierre Grasser menyatakan Rusia telah gagal mengantisipasi perlawanan Ukraina.

"Ukraina telah diuntungkan dengan melakukan taktik tipuan besar, melakukan serangan balik di selatan sebelum meluncurkan yang lebih besar di timur laut," ungkapnya.  

Menurut seorang peneliti di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri (FPRI) yang berbasis di Philadelphia, Rob Lee, salah satu kelemahan terbesar militer Rusia adalah lambatnya menanggapi perubahan di medan perang.

"Rusia secara khusus telah terkejut oleh kemajuan militer Ukraina karena dukungan Barat, terutama peluncur roket ganda HIMARS yang dikirim oleh AS," katanya.  

Lebih lanjut, Rob menyatakan pengambilan keputusan yang masih sangat terpusat telah membuat operasi militer di medan perang menjadi lebih lambat dari yang diperkirakan.  

"ini kembali ke masalah yang sangat mendasar tentang kepemimpinan militer Rusia. Dimana pengambilan keputusan militer Rusia masih sangat terpusat," tambahnya.

Di Moskow, pakar militer Rusia Alexander Khramchikhin mengungkapkan jika respons Rusia juga diperumit oleh taktik Ukraina yang meluncurkan serangan simultan.

“Intelijen Rusia tidak mengerti di mana tepatnya serangan balasan yang sebenarnya akan terjadi. Mobilisasi tentara Ukraina menjadi keunggulan tersendiri ditambah lagi bantuan senjata canggih dari negara-negara barat," tandasnnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA