Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Delapan Orang Terbunuh karena Teror Bom TTP, Warga Pakistan Gelar Aksi Unjuk Rasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Minggu, 18 September 2022, 10:09 WIB
Delapan Orang Terbunuh karena Teror Bom TTP, Warga Pakistan Gelar Aksi Unjuk Rasa
Para pengunjuk rasa Swat menyerukan slogan-slogan perdamaian untuk menghentikan serangan teror di wilayahnya/Dawn
rmol news logo Sejumlah warga di distrik Swat, Pakistan melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes serangan bom yang menargetkan mantan Ketua Komite Aman Idrees Khan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Serangan terjadi di daerah Dighalo Kandaw, Kabal Tehsil Pakistan pada Selasa (13/9). Akibatnya delapan orang meninggal dunia, termasuk beberapa polisi.

Kelompok militan TTP telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyebut Idrees Khan telah lama berada dalam daftar sasarannya selama hampir 13 tahun.

Para pengunjuk rasa berkumpul sehari setelah pengeboman di Nishat Chowk di Mingora pada Rabu (14/9). Mereka mengecam aksi terorisme yang dilakukan oleh Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) dan mengatakan tidak akan membiarkan para militan mencuri perdamaian di wilayahnya.

“Kami adalah orang-orang yang cinta damai dan kami tidak akan pernah membiarkan elemen apa pun menyabotase perdamaian yang kami peroleh dengan susah payah lagi. Kami bangun sekarang dan tidak akan pernah membiarkan elemen anti-negara mencuri perdamaian kami,” ujar para demonstran, sambil memegang spanduk dan plakat bertuliskan slogan-slogan perdamaian.

Sementara itu, warga Swat mengaku lelah menghadapi aksi terorisme yang juga sempat mengakar di daerahnya pada tahun 2007 hingga 2009 silam.

Kehadiran badan intelijen dan sejumlah besar badan penegak hukum negara dipertanyakan para demonstran, mereka mengaku heran karena para militan dapat memasuki wilayahnya, meskipun itu jauh dari Afghanistan.

Menurut pejabat asosiasi pengacara distrik, setelah kejadian ini, para tetua Swat mendapatkan ancaman pesan, serta menerima surat pemerasan dari panggilan telepon militan yang meminta uang dengan jumlah yang besar, banyak para insinyur dan pekerja telepon seluler juga dikabarkan diculik oleh kelompok militan yang diduga dari TTP ini.

Atas aksi serangan dan ancaman teror yang terjadi baru-baru ini di Pakistan, asosiasi pengacara mendesak lembaga negara untuk bertanggung jawab memberikan keamanan serta perlindungan penuh kepada warga negaranya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA