Alih-alih, jurubicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow hanya menyambut segala tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata untuk menstabilkan keadaan.
"Segala sesuatu yang bukan sekadar kata-kata, tetapi tindakan dan bukan pernyataan, bukan yang populis, tapi kenyataannya dapat berkontribusi pada normalisasi hubungan dan stabilisasi di perbatasan, semua ini dapat disambut baik," ujarnya, seperti dikutip
Anadolu Agency pada Senin (19/9).
Pelosi berencana melakukan kunjungan ke Armenia di tengah ketegangan dan bentrokan antara negara itu dengan Azerbaijan. Namun pada Rabu (14/9), keduanya mencapai gencatan senjata usai bentrokan di perbatasan.
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menuduh kunjungan Pelosi ke Armenia untuk mendapatkan dukungan yang dapat menyukseskannya pada pemilihan paruh waktu Kongres AS pada November mendatang.
Bentrokan perbatasan Azerbaijan dan Armenia kembali terjadi pada Jumat (16/9), hingga menyebabkan hilangnya nyawa ratusan personel dari kedua belah pihak.
Perang meletus sejak 2020, saat Azerbaijan berusaha membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman serta desa yang berada di bawah pendudukan Armenia selama hampir tiga dekade.
Pertempuran berakhir dengan kesepakatan yang ditengahi Rusia, namun hingga kini gejolak konflik kekerasan kedua negara masih sering muncul.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: