Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peneliti China Ciptakan Masker Canggih Pendeteksi Virus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 22 September 2022, 07:29 WIB
Peneliti China Ciptakan Masker Canggih Pendeteksi Virus
Ilustrasi desain dan penerapan masker bioelektronik/Net
rmol news logo China terus berupaya menciptakan teknologi pencegahan penyakit yang disebabkan oleh penularan virus. Dilaporkan bahwa para peneliti di negara itu kini sedang mengembangkan masker yang mampu mendeteksi Covid-19 atau flu di udara.

Xinhua melaporkan Kamis (22/9), Masker yang sedang dikembangkan itu dapat memberitahukan pemakainya jika mereka telah terpapar virus, itu setelah melakukan percakapan 10 menit dengan orang yang terinfeksi.

Dikatakan bahwa sensor yang terpasang pada masker dapat merespons virus sedikitnya 0,3 mikroliter di udara, juga mendeteksi virus influenza Covid-19, H5N1 dan H1N1 dalam waktu 10 menit dan mengirimkan pemberitahuan ke perangkat.

Studi yang dipimpin oleh enam ilmuwan yang bekerja dengan Universitas Tongji di Shanghai, diterbitkan dalam jurnal ilmiah Matter pada hari Senin.

Perangkat baru, yang dipasang di luar masker dengan baterai lithium yang dapat diisi ulang, diuji dengan menyemprotkan patogen di dalamnya dengan pengaturan di dalam ruangan, mensimulasikan kemungkinan skenario di mana seseorang berbicara atau batuk.

Sensor merespons cairan sekitar 70 hingga 560 kali lebih sedikit daripada jumlah yang dihasilkan saat bersin, mengirimkan peringatan ke perangkat nirkabel.

Para peneliti mengatakan masker bekerja paling baik di ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk, seperti lift atau ruangan tertutup, di mana risiko infeksi tinggi. Mereka mengujinya di ruang tertutup dengan menyemprotkan cairan dan aerosol yang mengandung tingkat jejak virus.

Pandemi jangka panjang telah mendorong meluasnya pemakaian masker. Namun, pelonggaran mandat terkait Covid di banyak negara telah menyebabkan penurunan penggunaan masker.

Sebuah survei Axios-Ipsos pada awal September menemukan bahwa 37 persen orang Amerika memakai masker di luar rumah mereka, turun dari 89 persen dua tahun lalu.

Di China dan sebagian negara lainnya, penggunaan masker masih tetap dilalukan untuk melindungi diri dari virus, terlepas dari aturan pemerintah. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA