Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Krisis Energi, Petani Apel Italia Gunakan Lemari Es Alami di dalam Gua

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 22 September 2022, 11:12 WIB
Krisis Energi, Petani Apel Italia Gunakan Lemari Es Alami di dalam Gua
Apel disimpan dalam ruang pendingin alami di gua Predaia, sebuah kota kecil di wilayah Trentino Italia, yang dibangun untuk menghemat energi listrik/Reuters
rmol news logo Di tengah krisis energi yang melanda sebagian besar masyarakat Uni Eropa, petani apel di Italia utara memiliki trobosan baru untuk menyiasati pengurangan energinya. Mereka berhasil membuat lemari es alami, yang diukir di bawah lereng bukit untuk menyimpan seluruh hasil panen.

Seperti dimuat Reuters pada Rabu (21/9), gua yang dibangun sekitar tiga ratus meter di bawah kebun buah di Predaia itu, telah teruji dapat tetap terkendali di segala musim.

Sebelum gua dapat digunakan, awalnya bebatuan lebih dulu didinginkan dengan gas hingga kedalaman 5-7 meter, untuk dapat mempertahankan suhu konstan 1 derajat Celcius (34 Fahrenheit), guna menjaga bagian dalam ruangan penyimpanan apel agar tetap dingin.

Sejauh ini menurut laporan dari himpunan petani dan pedagang Apel Melinda Group, mereka mengatakan telah menciptakan 34 area pendingin di gua-gua yang luas, di mana mereka dapat menyimpan 12 hingga 13 persen hasil produknya, dan telah berhasil memotong biaya energi mereka.

"Pada tingkat dampak lingkungan, kami telah melihat lebih banyak keuntungan. Salah satunya pasti dalam hal tingkat energi, karena dari tes yang dilakukan tahun lalu, kami mengukur penghematan listrik di gua sebesar 32 persen,” kata manajer pabrik bawah tanah, Mauro Erlicher.

Sementara itu Loris Calliari, salah satu petani apel itu awalnya mengaku skeptis ketika pertama kali mendengar ide membuat ruang penyimpanan alami di dalam gua, akan tetapi begitu ia melihat hasilnya, ia sangat terpukau.

"Awalnya kami ragu-ragu, kemudian kami menyadari bahwa itu berhasil, karena ada penghematan energi yang baik, dan sangat berkelanjutan. Kami berharap dapat terus melanjutkan proyek ini,” ujarnya.

Di dalam area gua yang berpendingin, apel disimpan dalam kotak plastik yang ditumpuk dan dipindahkan oleh pekerja dengan helm pengaman yang mengoperasikan truk fork-lift. Saat ini gua tersebut telah menyimpan sekitar 30.000 ton apel, angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 40.000 ton dalam waktu dekat. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA