Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puluhan Migran Lebanon Ditemukan Tewas dan Ratusan Lainnya Hilang Karena Kapal Tenggelam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 23 September 2022, 11:49 WIB
Puluhan Migran Lebanon Ditemukan Tewas dan Ratusan Lainnya Hilang Karena Kapal Tenggelam
Beberapa ambulans dikerahkan selama proses penyelamatan para migran di pelabuhan Tartous, Suriah pada Kamis 22 September 2022/Reuters
rmol news logo Sedikitnya 34 migran asal Lebanon utara meninggal dunia, sementara ratusan migran lainnya dikabarkan masih hilang, setelah kapal yang ditumpanginya tenggelam di lepas pantai perairan Suriah pada Kamis (22/9).

Menurut laporan dari pihak berwenang Suriah, mereka menemukan 34 mayat dan telah menyelamatkan lebih dari lusinan migran yang saat ini tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Al-Basel di kota pesisir Tartus.

Para penyintas mengatakan kepada pihak berwenang bahwa kapal tersebut berangkat pada Selasa (20/9) dengan membawa penumpang sekitar 150an orang di dalamnya, yang artinya, lebih dari 100an orang saat ini masih hilang di laut. Sementara operasi penyelamatan semalam dihentikan sejenak karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, termasuk karena gelombang tinggi.

Lebih lanjut para penyintas mengatakan, mereka berencana menuju Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik, mengingat Lebanon sejak 2019 hingga kini masih menghadapi krisis ekonomi terdalamnya di dunia selama tahun 1850-an. Krisis ini telah mendorong lonjakan migrasi yang lebih besar dari pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut data dari badan pengungsi PBB kepada Reuters awal bulan ini, jumlah orang yang telah meninggalkan Lebanon melalui jalur laut hampir mencapai dua kali lipat pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020. Sementara sepanjang tahun 2022 ini, lonjakan migrasi naik menjadi lebih dari 70 persen penduduk yang telah meninggalkan negara kecil ini.

Salah satu alasan utama dari lonjakan ini karena puluhan ribu penduduk telah kehilangan pekerjaannya, serta nilai pound Lebanon turun lebih dari 90 persen, yang telah menghapus daya beli ribuan keluarga yang kini hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Ketidakmampuan untuk bertahan hidup di Lebanon karena situasi ekonomi yang memburuk menjadi penyebab lonjakan migrasi melonjak pada tahun ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA