Penunjukkan May yang sudah memiliki pengalaman mewakili Kanada lebih dari 30 tahun di tiga benua, diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Justin Trudeau pada Jumat (23/9) waktu setempat.
"Saya senang mengumumkan penunjukan Jennifer May sebagai Duta Besar Kanada untuk China," kata Trudeau, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (24/9).
"Seorang pegawai negeri yang berdedikasi, pengalamannya selama bertahun-tahun yang beragam dalam misi internasional, dan pemahamannya yang mendalam tentang Asia, akan berfungsi untuk mengelola hubungan bilateral yang penting ini dan memajukan kepentingan Kanada di China," ujarnya.
May sebelumnya ditunjuk sebagai Duta Besar Kanada untuk Brasil pada 2019. Ia juga telah bertugas di misi diplomatik Kanada di Eropa, Amerika Latin, dan Asia, termasuk di Beijing.
Sebagai Duta Besar untuk China, May akan memimpin pekerjaan penting Kanada dalam membela nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum.
Pekerjaannya akan menjadi kunci untuk memajukan prioritas Kanada dalam hubungan Kanada-Tiongkok, termasuk mendukung hubungan antar-warga, ekonomi, dan bisnis yang sudah berlangsung lama antara kedua negara.
Hubungan Kanada dengan China dibangun dalam ikatan antar-warga yang kuat, meskipun belakangan terganggu setelah Kanada meluncurkan tuduhan pelanggaran HAM terhadap China atas orang-orang Uyghur dan kasus dugaan mata-mata asing.
Penunjukan May datang ketika Kanada sedang berusaha untuk mengikis es dari hubungan dinginnya dengan China setelah pembebasan Michael Spavor dan Michael Kovrig satu tahun lalu.
Lebih dari 1,8 juta orang Kanada berasal dari China. Bahasa China juga menjadi bahasa asing yang paling banyak digunakan di Kanada setelah bahasa Inggris dan Prancis. Imigran kelahiran China juga menjadi salah satu kelompok imigran terbesar di Kanada.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: