Utusan Rusia untuk AS Anatoly Antonov merujuk pada tekanan AS di sepanjang perbatasan Rusia, di mana Ukraina digunakan sebagai tempat 'pengujian' untuk permusuhannya dengan Rusia.
"Sulit untuk mengantisipasi seberapa jauh Washington siap untuk menghadapi kebuntuannya dengan Rusia. Akankah lingkaran penguasa AS dapat berhenti di tepi jurang, seperti selama Krisis Rudal Kuba?" ujar Antonov, dalam pidato video kepada peserta konferensi ilmiah internasional Akademi Diplomatik yang ditujukan untuk Peringatan 60 tahun Krisis Rudal Kuba, Jumat (23/9).
Menurutnya, sementara konsekuensi dari Krisis Rudal Kuba adalah pengakuan akan kemungkinan hidup berdampingan secara damai dari dua kekuatan besar, sekarang, selama beberapa dekade terakhir, Washington telah bergerak untuk menumbangkan Rusia.
Namun begitu, Moskow ingin meyakinkan bahwa hubungan Rusia dengan Washington tidak sampai semakin memanas lagi. Meskipun ketegangan antara kedua negara atas konflik Ukraina semakin tinggi, Rusia telah mengesampingkan perang nuklir besar-besaran dengan Amerika Serikat.
"Saya ingin percaya bahwa terlepas dari semua kesulitan, kami belum mendekati ambang berbahaya untuk jatuh ke dalam jurang konflik nuklir dengan Amerika," katanya,
Antonov mencatat bahwa Rusia berkomitmen pada prinsip bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: