Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengungkapkan penyesalannya atas langkah itu, mengatakan bahwa Ukraina telah terpengaruh oleh laporan yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
"Keputusan pemerintah Ukraina didasarkan pada laporan yang belum dikonfirmasi dan disebabkan oleh penciptaan media
hype oleh pihak asing," kata Kanani seperti dikutip oleh situs Kementerian Luar Negeri Iran, Minggu (25/9).
Komentar Kanani muncul setelah Ukraina pada Jumat ((23/9) menyatakan untuk mengurangi atase dengan Iran dan menghilangkan otorisasi diplomat Iran setelah "tindakan tidak bersahabat" Teheran yang memasok Rusia dengan pesawat tak berawak yang bertujuan digunakan untuk melawan Ukraina.
Ukraina dan Amerika Serikat menuduh Iran memasok drone ke Rusia.
"Itu tidak benar," kata Kanani. Menekankan sekali lagi bahwa Iran berada dalam posisi netral terkait konflik Rusia dengan Ukraina. Bahlan, berulangkali Iran menyatakan menentang perang dan menyerukan perdamaian.
Kanani mendesak Ukraina untuk tidak terpengaruh oleh pihak luar yang ingin menghancurkan hubungan antara kedua negara.
Dia juga menekankan bahwa Iran akan mengambil tindakan proporsional dalam menanggapi keputusan pemerintah Ukraina tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica pada bulan Juli bahwa Iran akan menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina.
Dalam tanggapannya tgerkait perang Rusia-Ukraina Amir-Abdollahian. mengatakan, beberapa negara Barat menggunakan perang Rusia-Ukraina untuk menjual produk senjata mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: