"Itu bukan gertakan, Anda harus menganggapnya serius," kata Borrell dalam sebuah wawancara dengan BBC baru-baru ini, seperti dikutip dari
TASS, Minggu (25/9).
Komentarnya sekaligus menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dibuat pada Rabu pekan lalu.
"Tentu saja ini saat yang berbahaya," katanya.
Ia sekali lagi mengulang seruannya bahwa negara-negara Eropa harus terus memberikan dukungan kepada Ukraina, termasuk pasokan senjata dan tidak boleh menghentikan kebijakan sanksi anti-Rusia.
"Setiap orang yang pergi ke Moskow dan berbicara dengan Putin, mereka kembali dengan jawaban yang sama, bahwa Putin terus pada kalimnya tentang operasi militer dan akan terus melanjutkan operasi itu sampaoi tujuannya tercapai. Itu sangat mengkhawatirkan. Kami harus terus mendukung Ukraina," katanya.
Menurut Borrell, konflik perlu diselesaikan melalui upaya diplomatik, tetapi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dipertahankan.
Putin pada Rabu pekan lalu mengatakan dalam pidatonya bahwa Washington telah mendorong Kyiv untuk meluncurkan tindakan militer ke wilayah Rusia sambil dengan ancaman "pemerasan nuklir". Ini bukan saja tentang penembakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye, yang berisiko bencana nuklir, tetapi juga tentang pernyataan yang dibuat oleh perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara NATO tentang kemungkinan penggunaan senjata pemunsal massal untuk melawan Rusia.
Sebagai tanggapan atas pernyataan mereka, maka Putin pun mengatakan dalam pidatonya pada Rabu, bahwa Rusia juga memiliki senjata pemusnah massal yang lebih ampuh.
“Saya ingin mengingatkan mereka yang menggunakan pernyataan seperti itu terhadap Rusia, bahwa negara kami juga memiliki berbagai senjata pemusnah yang lebih mutakhir daripada yang dimiliki negara-negara anggota NATO. Dan ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami jelas akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami," kata Putin dalam pidatonya itu, sambil menambahkan bahwa ia tidak sedang menggertak.
Pidato Putin ini kemudian meluas menjadi narasi yang berbeda, di mana orang mengatakan bahwa Rusia mengancam akan meluncurkan serangan nuklir untuk melawan NATO dan Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: