Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Krisis, Inggris Rencanakan Kenaikan Anggaran Militer hingga Rp 847 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 26 September 2022, 07:18 WIB
Di Tengah Krisis, Inggris Rencanakan Kenaikan Anggaran Militer hingga Rp 847 Triliun
Helikopter Serang Apache AH-1 Inggris di Dek Kapal Induk/Net
rmol news logo Seakan mengabaikan kenyataan bahwa negaranya sedang dilanda krisis ekonomi akibat Covid-19, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengungkapkan bahwa negara akan meningkatkan pengeluaran militernya secara signifikan di tahun-tahun mendatang

Dalam sebuah wawancara dengan Sunday Telegraph yang diterbitkan pada Minggu (25/9), Wallace mengatakan pemerintah Inggris akan mengeluarkan setidaknya 52 miliar poundsterling (sekitar 847 triliun rupiah) untuk menopang militer.

Rencana tersebut sesuai dengan janji kampanye Perdana Menteri Liz Truss untuk meningkatkan belanja pertahanan.

Menurut Wallace, anggaran pertahanan tahunan Inggris akan berjumlah 100 miliar poundsterling pada tahun 2030. Ia menegaskan bahwa  militer "benar-benar akan tumbuh" untuk pertama kalinya sejak berakhirnya perang dingin.

Menteri Pertahanan juga sempat mengkritik mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Departemen Keuangan atas apa yang dia gambarkan sebagai "serangan korporat" terhadap angkatan bersenjata yang dimulai pada 1990-an. Dia mengklaim bahwa Departemen Keuangan mencoba untuk tidak ingin mengubah  anggaran Angkatan Darat.

“Departemen saya telah begitu terbiasa dengan 30 atau 40 tahun bertahan melawan pemotongan di tengah pertempuran yang modern. Mereka harus terbiasa dengan budaya yang sama sekali berbeda," kata Wallace.

Namun, dirinya yakin bahwa pengganti Sunak di kantornya, Kwasi Kwarteng, akan lebih memahami kebutuhan militer.

Wallace, yang mempertahankan posisinya setelah Liz Truss mengalahkan Sunak dalam pemilihan perdana menteri pada awal September itu mengatakan bahwa kesediaan pemimpin baru untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk militer adalah salah satu faktor kunci baginya dalam memutuskan kandidat mana yang akan dipilih sebagai perdana menteri.

“Alasan saya mendukung Liz Truss adalah bahwa risiko yang siap kami toleransi di pertengahan dekade ini bukanlah risiko yang ingin saya toleransi lagi sehubungan dengan agresi Rusia,” kata Wallace.

Menurut Bloomberg, perdana menteri baru membalikkan rencana mantan PM Boris Johnson untuk memangkas militer sebanyak 9.500 personel.

Keputusan menaikkan anggaran militer muncul saat bunga utang pemerintah Inggris mencapai rekor tertinggi, seperti yang dilaporkan oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) awal pekan ini.

Inflasi, harga makanan, dan harga energi juga melonjak, sementara pound Inggris dan kepercayaan konsumen telah mencapai level terendah dalam beberapa dekade. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA