Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut.
“Kebocoran sedang diselidiki. Ada laporan awal yang menunjukkan bahwa ini mungkin hasil dari serangan atau semacam sabotase, tetapi ini adalah laporan awal dan kami belum mengonfirmasinya," Blinken saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar, yang sedang mengunjungi Washington, Selasa (27/9), seperti dikutip dari
RT.
"Tapi jika dikonfirmasi bahwa itu adalah sabotase, itu bukan kepentingan siapa pun,†tambahnya.
Blinken mengklaim bahwa kebocoran pipa Nord Stream 1 dan 2 akan berdampak kecil pada ketahanan energi Eropa.
"Pemahaman saya kebocoran tidak akan berdampak signifikan pada ketahanan energi Eropa," tegasnya.
Kedua pipa Nord Stream, yang menghubungkan Rusia ke Jerman di bawah Laut Hitam, kehilangan tekanan pada Senin (26/9). Pihak berwenang Denmark menemukan kebocoran gas besar-besaran di dekat pulau Bornholm, dan menutup daerah itu untuk navigasi.
Kebocoran pada pipa gas Nord Stream dan Nord Stream 2 terdeteksi dalam beberapa jam. Yang pertama terdeteksi di Nord Stream 2 dekat Pulau Bornholm di Denmark. Kemudian dua kebocoran dicatat di Nord Stream.
Operator Nord Stream mengatakan tiga saluran gas bawah laut telah mengalami kerusakan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" , menambahkan bahwa tidak mungkin untuk memperkirakan kapan layanan dapat dipulihkan.
Berlin telah menyelidiki insiden itu sebagai serangan yang disengaja.
Gedung Putih mengumumkan bahwa pemerintah AS siap membantu negara-negara Eropa dalam menyelidiki kebocoran tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: