Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khawatir Direkrut Wajib Militer, AS Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 29 September 2022, 06:37 WIB
Khawatir Direkrut Wajib Militer, AS Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Rusia
Antrean lalu lintas menunggu untuk meninggalkan Rusia di perbatasan dengan Georgia minggu ini/AFP
rmol news logo Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan melalui kedutaannya di Moskow agar warga mereka yang tinggal di Rusia segera meninggalkan negara itu.

Peringatan tersebut datang merujuk pada kekhawatiran bahwa warga Amerika denga dua kewarganegaraan AS-Rusia akan diperintah untuk mengikuti wajib militer dan berperang di bawah perintah Presiden Vladimir Putin.

Ini datang ketika Putin dilaporkan sedang mencoba untuk memobilisasi 300.000 wajib militer untuk berperang di Ukraina setelah unit reguler mereka mengalami kerugian besar dalam tujuh bulan sejak Rusia menginvasi tetangganya.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mengeluarkan peringatan agar warganya tidak bepergian ke Rusia, dan peringatan Rabu menambah urgensi baru pada warga AS yang masih berada di negara itu.

"Warga AS tidak boleh melakukan perjalanan ke Rusia dan mereka yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera meninggalkan Rusia sementara pilihan perjalanan komersial terbatas tetap ada," kata kedutaan AS dalam nasihatnya, seperti dikutip dari AFP, Rabu (28/9).

“Rusia dapat menolak untuk mengakui kewarganegaraan ganda AS, menolak akses mereka ke bantuan konsuler AS, mencegah keberangkatan mereka dari Rusia, dan wajib militer berkewarganegaraan ganda untuk dinas militer," lanjutnya.

Saat ini semakin sulit untuk meninggalkan Rusia dan kapasitas AS untuk membantu warga yang ingin pergi telah dibatasi.

“Pilihan penerbangan komersial sangat terbatas saat ini dan seringkali tidak tersedia.  Rute darat dengan mobil dan bus masih dibuka. Jika Anda ingin meninggalkan Rusia, Anda harus membuat pengaturan independen sesegera mungkin,” kata kedutaan AS.

Pengumuman mobilisasi Putin pekan lalu mendorong orang-orang Rusia berebut untuk melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Kazakhstan pada Selasa mengatakan telah menerima 98.000 warga Rusia dan berjanji untuk memastikan keselamatan mereka.

Pemerintah AS juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa Putin mungkin menggunakan senjata nuklir ketika pasukannya berjuang untuk membuat kemajuan di Ukraina.

Politico melaporkan,  Washington dan sekutunya meningkatkan upaya intelijen untuk mendeteksi setiap gerakan atau komunikasi militer Rusia yang mungkin menandakan bahwa Kremlin telah memerintahkan penggunaan senjata nuklir di Ukraina. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA