Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pembaruan Penggunaan Seragam, Maskapai Penerbangan Ini Ijinkan Staf Pria Memakai Rok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 29 September 2022, 12:32 WIB
rmol news logo Perubahan aturan yang cukup kontroversial baru saja ditetapkan oleh British Virgin Atlantic. Dengan dalih ingin menjadi "maskapai penerbangan paling inklusif di langit," maskapai penerbangan asal Inggris ini mengubah aturan penggunaaan seragam.

Itu berarti personel pria dapat mengenakan setelan rok merah,  warna khas maskapai, untuk bekerja, atau peronel wanita dapat menggunakan setelah celana panjang.

Perusahaan, yang dimiliki oleh miliarder Richard Branson, mengumumkan pada Rabu (28/9) bahwa mereka akan memperbarui kebijakan identitas gendernya menjadi "individualitas juara," yang memungkinkan karyawannya mengenakan pakaian yang mengekspresikan bagaimana mereka mengidentifikasi dirinya.

"Personel sekarang bebas memilih seragam yang disetujui perusahaan, tidak peduli jenis kelamin, identitas gender, atau ekspresi gender mereka," menurut siaran pers maskapai, seperti dikutip dari AFP, Kamis (29/9).

"Seragam telah dibuat untuk Virgin oleh desainer Inggris Dame Vivienne Westwood," lanjutnya.

Kebijakan yang diperbarui juga memberikan opsi bagi staf dan penumpang Virgin Atlantic untuk mengenakan lencana untuk memastikan mereka ditangani dengan mempertimbangkan identitas gender mereka.

Sistem tiket maskapai juga akan memungkinkan orang dengan penanda netral gender di paspor untuk menggunakan kode gender 'U' atau 'X' pada pemesanan mereka, serta judul netral gender 'Mx'. Namun, fitur ini hanya tersedia di beberapa negara, termasuk AS, India, dan Pakistan.

Selain itu, Virgin Atlantic telah memperbarui "kebijakan inklusi trans", yang memberi hak kepada anggota komunitas ini untuk cuti perawatan medis terkait dengan transisi gender, dan memungkinkan mereka untuk memilih fasilitas ganti dan mandi.

Langkah tersebut, bagaimanapun, telah dikritik oleh beberapa anggota masyarakat yang menganggap keputusan itu kontroversial atau bahkan melihatnya sebagai sebuah kegilaan yang sengaja dibuat.

Perubahan kebijakan Virgin Atlantic datang setelah maskapai besar AS setuju pada bulan Juli untuk memperbarui sistem mereka pada tahun 2024 untuk memungkinkan klien membeli tiket dengan penanda jenis kelamin "X", yang berarti penumpang menganggap diri mereka bukan pria atau wanita. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA