Kekesalan yang sudah memuncak tersebut, Adeoye lampiaskan dengan melayangkan sebuah surat bernada pedas yang ia kirimkan pada seluruh staf di bawah tanggung jawabnya pada Senin (5/9).
Menurut sebuah artikel pers dari majalah
Africa Intelligence yang diterbitkan pada Senin (26/9), surat tersebut berisi ancaman Adeoye terhadap beberapa kepala departemen dan staf tertentu yang dinilai kurang bekersama dalam mempersiapkan sesi pertemuan Dewan Perdamaian dan Keamanan UA.
Menurut badan Intelijen Afrika, surat berjudul "Dokumen kerja untuk proses dewan perdamaian dan keamanan" yang dikeluarkan Adeoye itu terdiri dari tiga halaman.
Lembar pertama berisi konsekuensi manajerial bagi para staf yang terus mengabaikan aturan dan tidak serius dalam mempersiapkan acara.
Sementara halaman kedua sepenuhnya berisi semua catatan konsep, pengarahan dan laporan evaluasi yang ditujukan untuk Adeoye secara pribadi, serta untuk ketua komisi UA, Chadian Moussa Faki Mahamat.
BankoleAdeoye menjadi komisaris Dewan Perdamaian dan Keamanan setelah 55 anggota lembaga persatuan tersebut memilihnya dalam KTT UA pada Februari 2021 di Addis Ababa.
Sebelumnya, Adeoye sempat menjadi kepala Staf Sekretaris New Partnership for Africa's Development (Nepad)) di Afrika Selatan, sebelum ditugaskan sebagai duta besar Nigeria untuk Ethiopia pada tahun 2018.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: