Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Minta Putin Akhiri Lingkaran Kekerasan dan Kematian, Paus Fransiskus: Berapa Banyak Lagi Darah yang Harus Mengalir?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 03 Oktober 2022, 13:21 WIB
Minta Putin Akhiri Lingkaran Kekerasan dan Kematian, Paus Fransiskus: Berapa Banyak Lagi Darah yang Harus Mengalir?
Paus Fransiskus/Net
rmol news logo Di tengah banyaknya korban yang terus meningkat, terutama anak-anak yang tak bersalah atas serangan yang dilakukan Rusia di Ukraina, Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata dan negosiasi damai.

Fransiskus membuat permohonan yang bersungguh-sungguh kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk dapat menghentikan kekerasan dan kematian. Seruan ini datang setelah Vatikan pada bulan lalu telah menyebut Rusia sebagai agresor dalam perang.

"Permohonan saya terutama ditujukan kepada Presiden Federasi Rusia, memohon kepada dia untuk menghentikan lingkaran kekerasan dan kematian ini, bahkan (jika itu dilakukan) atas dasar cinta kepada rakyatnya sendiri," kata Paus Fransiskus dalam pidato yang didedikasikan untuk Ukraina pada Minggu (2/10), dihadapan ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, yang dimuat Reuters.

Fransiskus lebih lanjut menyoroti ancaman Putin yang akan menggunakan nuklir untuk mempertahankan wilayah Ukraina yang berhasil dicaplok secara ilegal. Menurutnya, penggunaan nuklir sangat tidak masuk akal, dan mengancam keselamatan umat manusia yang akan menghadapi bencana ancaman atom.

Sementara itu ia juga mengakui bahwa sejauh ini Ukraina telah memiliki penderitaan yang sangat luar biasa akibat serangan-serangan yang diluncurkan. Untuk itu, ia menyerukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk bisa terbuka terhadap usulan perdamaian yang serius.

Pernyataannya itu muncul setelah Putin memproklamirkan pencaplokan hampir seperlima wilayah Ukraina, dan menempatkan wilayah tersebut di bawah payung nuklir Rusia, yang disebut oleh Paus sebagai tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional.

Fransiskus mengatakan dirinya membela seluruh hak semua negara untuk kedaulatan dan integritas teritorial. Ia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk melakukan segala upaya yang dapat membantu menghentikan perang ini serta mempromosikan pembicaraan.

"Berapa banyak lagi darah yang harus mengalir sebelum kita memahami bahwa perang tidak pernah menjadi solusi, tetapi hanya kehancuran?" pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA