"Empat puluh tiga tewas, 83 terluka. Anak perempuan dan wanita muda adalah korban utamanya," kata misi PBB di Afganistan dalam cuitannya di Twitter pada Senin (3/10), dimuat
TRT News.
Misi PBB untuk Afghanistan itu menambahkan bahwa korban kemungkinan akan meningkat lebih lanjut.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebelah wanita di Pusat Pendidikan Kaj, yang dianggap rumah bagi sebagian komunitas Muslim Syiah Hazara. Pembom tersebut meledakan dirinya ketika ratusan siswa sedang bersiap mengikuti ujian masuk universitas.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, akan tetapi Daesh atau ISIS diduga menjadi dalang di balik serangan tersebut. Sebab kelompok ini menganggap Syiah sebagai bid'ah. Daesh beberapa kali pernah melakukan percobaan serangan mematikan di daerah yang menargetkan anak perempuan, sekolah, dan masjid.
Sementara itu, setahun sebelumnya, Daesh mengklaim telah melakukan serangan bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di daerah yang sama, yang menewaskan hingga 24 orang.
Serangan bom bunuh diri ini telah memicu aksi protes sporadis yang dipimpin oleh perempuan di Kabul dan beberapa kota lainnya. Sekitar 50 wanita berbaris pada Sabtu (1/10) di lingkungan Dasht-e-Barchi, tempat lokasi kejadian.
Mereka membawa spanduk bertuliskan “Hentikan genosida Hazara, bukan kejahatan menjadi seorang Syiahâ€. Kelompok minoritas ini kerap kali menjadi sasaran serangan paling mematikan di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: