Lewat cuitannya di Twitter pada Senin (3/10), Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan kebijakan itu telah dipersiapkan selama satu tahun terakhir dan merupakan bagian dari upaya memperbaiki hubungan dengan Turki yang sempat membeku karena konflik Palestina.
Seperti dimuat
Daily Sabah, Komite penunjukan Kementerian Luar Negeri Israel telah menyetujui Irit Lillian sebagai duta besar Israel bagi Ankara untuk pertama kalinya sejak 2018 lalu.
Lillian merupakan seorang diplomat karir yang ikut memainkan peran penting dalam normalisasi hubungan Israel dengan Turki. Selama dua tahun terakhir, ia juga menjabat sebagai kuasa usaha di Ankara.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan kedua negara mulai menghangat dengan adanya berbagai kerjasama terutama di bidang energi.
Puncaknya pada Agustus lalu, Turki dan Israel sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan mengangkat kembali duta besar dan konsul jenderal setelah empat tahun absen.
Sebulan setelahnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB di New York dalam pembicaraan tatap muka pertama sejak 2008.
Turki merupakan negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel sebagai negara pada tahun 1949. Tetapi hubungan memburuk setelah pembunuhan terhadap 10 aktivis Turki dalam perkelahian dengan marinir Israel pada 2010.
Kedua negara kemudian mengusir duta besar mereka pada 2018 atas pembunuhan 60 warga Palestina oleh pasukan Israel selama protes pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem Barat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: