"Pembiayaan itu akan mendukung pergeseran menuju transportasi rendah karbon di sepanjang bypass kereta barang dari Alexandria Mesir ke Greater Cairo Area (GCA)," kata Bank Dunia dalam keterangan persnya seperti dimuat
Reuters pada Senin (3/10).
Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa hampir 19 persen dari emisi gas rumah kaca Mesir berasal dari transportasi yang sekaligus menjadi sektor penyumbang emisi utama kedua setelah energi.
"Proyek ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 965.000 ton selama 30 tahun, karena menjalankan kereta barang dengan jalur pintas memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada melalui jalan darat," jelasnya.
Menurut Menteri Transportasi Mesir, Kamel al-Wazir, proyek dekarbonisasi tersebut dilakukan untuk memfasilitasi perdagangan dan partisipasi investor swasta tenaga kerja perempuan di sektor ini, yang sejalan dengan prioritas pembangunan nasional.
Proyek yang diberi nama Pengembangan Logistik Perdagangan Alexandria, akan membangun jalan pintas atau bypass kereta barang dari pelabuhan Alexanderian ke wilayah GCA yang padat penduduk.
Jalan pintas tersebut diperkirakan dapat dilalui 15 kereta kontainer setiap harinya pada tahun 2030 dan akan mulai dibangun pada 6 Oktober mendatang.
Sejauh ini, Mesir dan Bank Dunia telah menjalin kerjasama di 15 proyek, termasuk bidang perawatan kesehatan, jaminan sosial, kewirausahaan dan transportasi, senilai Rp 86,7.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: