Pasalnya hubungan dekat yang telah dijalin antara Honiara dengan China diduga menjadi penyebab kuat dikeluarkannya surat penolakan tersebut.
Pemerintah Kepulauan Solomon pada Selasa (4/10) mengonfirmasi lebih lanjut terkait alasan di balik keengganan Honiara untuk menandatangani perjanjian dengan AS untuk pertemuan forum pasifik mendatang.
Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele, menyatakan pihaknya keberatan dengan draf pertama deklarasi kemitraan AS-Pasifik karena tidak nyaman dengan beberapa komitmen yang membawa nama China.
“Dalam draf awal ada beberapa referensi yang kami kurang nyaman, yang secara tidak langsung merujuk pada China,†ujarnya seperti dimuat
AFP.
Manele menegaskan jika kepulauan Solomon tidak ingin di tempatkan dalam posisi harus memilih untuk menjalin hubungan dengan China atau AS.
"Ini menempatkan kami pada posisi yang harus kami pilih, dan kami tidak ingin ditempatkan pada posisi yang harus kami pilih,†tegasnya.
Menurut Manele, pertemuan AS dan 14 pulau Pasifik di Washington merupakan upaya negosiasi untuk menemukan kesamaan tujuan dan diakhiri dengan menandatangani deklarasi bersama.
AS telah menjadi pemain kunci di Pasifik Selatan sejak kemenangan Perang Dunia II. Namun dalam beberapa tahun terakhir China menujukkan posisinya di kawasan melalui investasi dan penandatanganan pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Melawan pengaruh Beijing yang tumbuh di kawasan itu, Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengumumkan pendanaan baru untuk pulau-pulau Pasifik senilai Rp 12,3 triliun dengan syarat ikut menandatangani deklarasi kemitraan lebih dekat dengan AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: