Hal ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Kazakhstan Marat Akhmetzhanov pada Selasa (4/10). Pada saat yang sama Akhmetzhanov mengatakan sebanyak 147 ribu orang Rusia telah meninggalkan Kazakhstan pada periode antara 21 September hingga 4 Oktober.
"Kemarin, lebih dari 7.000 warga Rusia tiba di Kazakhstan, sementara sekitar 11 ribu pergi," ujar Marat Akhmetzhanov, yang dimuat
ANI News.
Akhmetzhanov lebih lanjut menambahkan bahwa saat ini ada sekitar 68 permintaan pendaftaran kewarganegaraaan Kazakhstan. Lonjakan ini terjadi ketika Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev berkomitmen untuk tidak menutup perbatasannya bagi warga Rusia demi masalah kemanusiaan, termasuk dengan memberikan akses bebas masuk ke negaranya tanpa menggunakan visa.
Sejak Putin mengumumkan akan memanggil 300 ribu pasukan cadangan untuk dikirim ke Ukraina, banyak pria yang memilih untuk melarikan diri dari negara itu daripada mengambil risiko melakukan dinas militer. Dari mereka yang dipanggil, banyak yang melaporkan bahwa mereka tidak pernah memenuhi syarat untuk dinas militer.
Tokayev menyatakan bahwa dia berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak berwenang Rusia di tengah masuknya orang Rusia ke negara itu.
Namun negara tersebut telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mengekstradisi warga Rusia yang berusaha menghindari mobilisasi, kecuali mereka muncul dalam daftar buronan federal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: