Itu ditunjukkan dengan panggilan telepon yang dilakukan Perdana Menteri Fumio Kishida dengan Presiden AS Joe Biden pada Selasa (4/10), di mana keduanya sepakat untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons aliansi Jepang-Amerika.
Percakapan itu berlangsung selama 25 menit.
Kyodo News melaporkan, Kishida membuat pernyataan setelah perbincangan itu, menguatakan bahwa Tokyo dan Washington mengecam keras peluncuran uji coba rudal tersebut, Kishida juga menyebut peran sekutunya Korea Selatan dalam upaya denuklirisasi di PBB.
"Korsel dan AS akan meningkatkan koordinasi di Dewan Keamanan PBB menuju denuklirisasi penuh Korea Utara," kata Kishida kepada wartawan.
Baik Kishida maupun Biden juga sepakat menyebut langkah Korea Utara sebagai tantangan besar bagi perdamaian dan stabilitas masyarakat internasional.
Dalam pembicaraan telepon terpisah, Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan kepada mitranya dari AS Lloyd Austin bahwa Jepang akan secara substansial memperkuat pertahanannya tanpa mengesampingkan opsi apa pun, termasuk apa yang disebut kemampuan serangan balik.
Austin menjawab dengan mengulang komitmen kuat Washington untuk memberikan pencegahan yang diperluas, dan mempertahankan Tokyo dengan menggunakan nuklir dan kemampuan militer AS lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: