Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PBB: Swiss Memiliki Masalah Rasisme Sistemik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Rabu, 05 Oktober 2022, 10:55 WIB
PBB: Swiss Memiliki Masalah Rasisme Sistemik
Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi Black Lives Matter di Jenewa, Swiss pada Juli 2020/AP
rmol news logo Swiss memiliki masalah rasisme sistemik serius terhadap orang-orang keturunan Afrika di negaranya. Begitu bunyi laporan yang dipresentasikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin (3/10).

Seperti dimuat Reuters pada Selasa (4/10), kelompok kerja yang ditunjuk oleh PBB itu menyuarakan keprihatinannya, setelah beberapa insiden terjadi dalam kunjungannya tahun ini.

Badan PBB itu menyoroti banyaknya tindakan diskriminasi rasial yang telah menjamur di negara tersebut. Mereka juga menyayangkan pelanggaran yang tidak bisa ditindak tegas oleh otoritas Swiss.

"Di mana-mana (terjadi diskriminiasi) dan impunitas dari pelanggaran ini menunjukkan adanya masalah sistemik yang serius," kata badan itu.

Para pakar PBB tersebut berpendapat bahwa permainan anak-anak di Swiss yang berbunyi "Siapa yang takut dengan pria kulit hitam?", memiliki efek diskriminatif rasial. Laporan itu juga mencatat kebrutalan polisi yang "mengejutkan" tentang banyaknya kematian yang terjadi terhadap pria kulit hitam di kanton Vaud.

Duta Besar Swiss untuk PBB di Jenewa, Jurg Lauber secara luas telah menerima laporan tersebut dalam komentar kepada dewan, setelah ia mempertanyakan penggunaan sejumlah contoh oleh para ahli untuk dapat menarik kesimpulan yang lebih luas, ia sepakat untuk mengatasi masalah ini dengan serius.

"Swiss setuju dengan pengamatan Anda bahwa rasisme dan diskriminasi rasial, termasuk terhadap orang-orang keturunan Afrika adalah masalah yang harus ditangani sebagai masalah mendesak," kata Lauber kepada Dewan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Jenewa.

Dia menekankan bahwa langkah-langkah baru telah diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk memberikan pusat konsultasi wilayah untuk para korban diskriminasi rasial dan menunjukkan peningkatan dalam program pelatihan polisi.

Dalam laporan tersebut, kelompok kerja PBB juga telah mencatat berbagai langkah-langkah positif yang telah dilakukan oleh Swiss untuk meningkatkan kesadaran publik, seperti petisi dan debat seputar penghapusan patung seorang bankir, yang kekayaannya bergantung pada eksploitasi orang Afrika yang diperbudak di kanton Neuchatel.

Namun Louis Agassiz yang dianggap sebagai pendukung rasisme ilmiah tetap dihargai di Swiss dengan menggunakan namanya di puncak Alpine. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA