Lewat laporan intelijen yang dirilis untuk anggota dan sekutunya, NATO menyebut Kremlin berencana melakukan uji coba torpedo Poseidon yang dikenal sebagai torpedo "hari kiamat".
Dimuat
The Times of London pada Senin (3/10), seorang sumber pertahanan Inggris juga mengungkap, NATO khawatir jika uji coba dilakukan di dekat perbatasan Ukraina di Laut Hitam. Ini dilakukan sebagai pembuktian Presiden Vladimir Putin atas ancamannya untuk menggunakan semua cara, termasuk penggunaan senjata pemusnah massal, di Ukraina.
Namun mengutip seorang diplomat Barat pada Selasa (4/10),
Reuters menyebut NATO tidak mengeluarkan peringatan appa pun terkait Poseidon. Sementara Kremlin juga membantah laporan itu dan menyebutnya sebagai retorika Barat.
Wakil Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Rusia dan Ukraina, Laura Cooper mengatakan postur nuklir Rusia tampaknya tidak berubah.
Poseidon merupakan torpedo nuklir bawah laut jarak jauh yang dirancang untuk menghantam kota-kota pesisir dalam jarak yang sangat jauh dengan melakukan perjalanan ke target di bawah air.
Militer Rusia juga telah memasang Poseidon di kapal selam sebagai senjata taktis untuk digunakan melawan kelompok tempur kapal induk dan kapal permukaan lainnya.
Laporan terbaru memperkirakan bahwa Poseidon mampu membawa hulu ledak 2 megaton atau lebih dari 150 kali kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945 dan jelas lebih besar dari hulu ledak nuklir taktis.
Didukung oleh reaktor nuklir dan panjang hampir 80 kaki, Poseidon pada dasarnya adalah kapal selam nuklir tanpa awak dengan hulu ledak.
Baru-baru ini, sebuah akun Twitter bernama @TpyxaNews mengklaim kapal selam Rusia K-329 Belgorod milik Angkatan Laut Rusia yang membawa enam torpedo Poseidon telah menghilang dari radar NATO.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: