Seorang pejabat yang tidak ingin diungkap identitasnya di Balai kota Gangneung mengatakan bahwa penduduk yang panik langsung menelepon balai kota.
“Awalnya kami tidak tahu apa yang sedang terjadi karena kami tidak menerima pemberitahuan dari militer tentang pelatihan semacam itu,†ujarnya, seperti dimuat
The Defense Post pada Kamis (6/10).
Pemberitahuan yang lambat telah membuat warga menjadi takut dan bertanya-tanya benda apa yang seperti ditembakkan ke langit dan apakah itu akan mengancam nyawa.
"Saya pikir ada perang, tetapi ternyata itu adalah latihan militer,†kata seorang pengguna di Twitter.
"Apa yang membuat mereka begitu lama untuk mengkonfirmasi? Jika ada perang, kami mungkin akan mengetahuinya pada hari berikutnya," cuit pengguna lain.
Meski begitu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban yang dilaporkan dari insiden itu, dan pihaknya tengah menyelidiki penyebab kecelakaan rudal yang diberi nama Hyoonmo-2.
Melalui Twitter-nya, otoritas militer Korea Selatan menyampaikan permintaan maaf atas insiden kegagalan rudal yang membuat warganya khawatir.
"Militer Korea Selatan meminta maaf karena peluncuran rudal yang gagal selama latihan bersama dengan Amerika Serikat telah memicu kekhawatiran di antara penduduk di kota pesisir Gangneung," kata isi cuitan tersebut pada Rabu (5/10).
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah melakukan beberapa latihan bersama, termasuk penembakan rudal, sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan Korea Utara di atas Jepang pada Selasa (4/10).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: