Organisasi Kerjasama Islam (OKI) meminta Houthi untuk bertanggung jawab atas kembali dilancarkannya aksi militer, teror dan kekacauan yang dilakukan untuk menggulingkan pemerintah.
"Kami juga mengecam tindakan Houthi yang mengingkari janji gencatan senjata tersebut dengan tindakan kekerasan yang kembali dilakukan. Ini menunjukkan bahwa mereka lebih memilih solusi militer daripada solusi politik," tegas OKI dalam sebuah pernyataan seperti dimuat
Ashraq Al Aswat pada Rabu (5/10).
Lebih lanjut, OKI meminta Houthi untuk kembali berkomitmen dan memperpanjang serta memperluas gencatan senjata sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
"Kami mendesak milisi kudeta Houthi untuk terlibat dalam proses politik dan damai dan kembali memperpanjang gencatan senjata nasional," ujarnya.
OKI juga menegaskan kembali dukunganya terhadap Yaman untuk mengakhiri penderitaan rakyatnya dan mencapai perdamaian, stabilitas dan pembangunan.
Milisi Houthi menolak untuk memperpanjang gencatan senjata yang ditengahi PBB yang berakhir pada Minggu lalu (2/10).
Hanya beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir, Houthi mulai menembaki tentara pemerintah dengan senjata berat dan drone di pegunungan Al-Baleq, selatan Marib.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: