Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bertemu Dubes Nana, Menteri Olivia Sampaikan Keinginan Jamaika Belajar Batik dan Bulutangkis dari Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 08 Oktober 2022, 19:17 WIB
rmol news logo Pesona kain batik Indonesia memang menjadi magnet yang memikat hati negara sahabat. Begitu pun dunia olahraga, khususnya kecemerlangan atlet Indonesia di Pentas Dunia.

Dua magnet pemikat itu, membuat salah satu negara di kawasan Karibia, Jamaika tertarik untuk mempelajari pembuatan batik dan olahraga bulutangkis dari Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kebudayaan, Gender, Hiburan, dan Olahraga Jamaika, Olivia Grange, dalam pertemuan dengan Nana Yuliana, Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika di Kingston, Jumat (7/8).

Pada pertemuan itu, Dubes Nana menyampaikan, sangat menyambut baik keinginan Jamaika untuk mempelajari teknis pembuatan batik dari Indonesia.

Dia sedikit menjelaskan, bahwa batik merupakan busana nasional Indonesia dan memiliki keunikan tersendiri karena motifnya yang beraneka ragam, tergantung dari mana batik itu berasal.  

“Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batiknya masing-masing. Industri batik juga dapat meningkatkan ekonomi suatu daerah, melalui ekonomi kreatif dan pemberdayaan perempuan,” ujar Dubes Nana.

Sementara itu, Menteri Olivia menyampaikan bahwa Jamaika mulai memperkuat cabang olahraga yang menggunakan raket, seperti squash dan bulutangkis.

Untuk itu, kata dia, mengingat Indonesia terkenal dengan bulutangkis dan memilki atlit kelas dunia, Jamaika ingin belajar lebih banyak dari Indonesia melalui pertukaran pelatih dan atlit. Hal ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama Olahraga Indonesia-Jamaika yang ditandatangani pada tahun 2017 lalu.

Bahkan saat ini, lanjutnya, 10 atlit dari Tim Atletik Indonesia sedang menjalani pelatihan di Jamaika dengan menggunakan fasilitas dari Technique Lab Sports and Fitness Centre. Pelatihan tersebut akan berlangsung hingga bulan November 2022 mendatang.

Pada pertemuan yang berlangsung konstruktif tersebut, Dubes Nana dan Menteri Olivia turut membahas bidang ekonomi kreatif yang berperan penting paska Covid-19.

Dikatakan Dubes Nana, ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang penting bagi Indonesia. Bahkan, Indonesia menginisiasi penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) pada tahun 2018 silam. Pada bulan ini, WCCE ketiga diselenggarakan kembali di Bali dan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Dengan WCCE ini, sambungnya, Indonesia menekankan pentingnya sektor ekonomi kreatif utamanya dalam upaya pemulihan ekonomi global paska pandemi Covid-19.” Tambah Dubes Nana.

Pada pertemuan, Dubes Nana dan Menteri Olivia membicarakan rencana kegiatan dalam rangka peringatan 41 tahun hubungan diplomatik Indonesia yang akan dirayakan pada bulan Desember mendatang, yakni kegiatan diskusi virtual terkait sports manufacturing.

Menteri Olivia mengungkapkan Jamaika sangat tertarik untuk belajar lebih banyak dari Indonesia pada sektor manufaktur karena negaranya memiliki potensi sebagai penghubung di kawasan Karibia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA