Namun, Rusia mengabaikan pendekatan tersebut dan tidak ingin duduk bersama, menurut Duta Besar Ukraine untuk Indonesia Vasyl Hamianin.
Berbicara dalam sebuah wibenar yang diselenggarakan Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI) dan Kedutaan Besar Ukraina, Selasa (11/10), Hamianin menyambut baik langkah pemerintah Indonesia yang menurutnya sangat berani untuk mengundang Presiden Ukraina hadir dalam pertemuan G20 di Bali, November mendatang, meski tidak dijelaskan apakah Volodymyr Zelensky akan hadir.
Kemudian ia menyampaikan bahwa Pemerintah Ukraina sangat menghormati sikap dari negara-negara Non-Blok termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa sikap “tidak memihak†tersebut bukanlah penghambat bagi negara-negara Non-Blok untuk membantu dalam bidang kemanusiaan.
"Bantuan dalam bentuk apa pun akan sangat berperan meringankan beban rakyat Ukraina saat ini," katanya.
Rakyat Ukraina sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Indonesia, baik untuk menghentikan perang maupun untuk recovery kerusakan akibat perang. Sekecil apa pun bantuan yang diberikan sangat berguna bagi pemulihan kondisi Ukraina.
Insiden ledakan di Jembatan Krimea juga menjaid topik bahasan selama webinar. Hamianin mengatakan insiden itu merupakan salah satu bentuk provokasi Rusia.
Sejauh ini Rusia menuding Ukraina berada di balik serangan tersebut, menyusul pernyataan beberapa pejabat Ukraina yang menyambut penuh semangat ledakan yang menewaskan tiga warga sipil. Menurut Hamianin hingga saat ini tidak ada satu pernyataan resmi dari pihak pemerintahnya apakah serangan tersebut dilakukan oleh pihak Ukraine atau tidak.
Hamianin mengucapkan terima kasih pada Lesperssi yang udah berinisiatif membuka forum diskusi dan update perihal kondisi Ukraine saat ini.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksandr Polishchuk yang semestinya hadir dalam acara webinar tersebut berhalangan hadir karena situasi di ibu kota Kyiv sedang genting akibat serangan massif dan intensif dari militer Russia.
Acara webinar ini bisa ditonton ulang di youtube melalui link https://www.youtube.com/watch?v=Hq_Ojy5tqTA.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: