Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (13/10) menyatakan meskipun operasi militer khusus dalam perang terus digencarkan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembicaraa damai.
"Arahnya tidak berubah, operasi militer khusus terus berlanjut, itu terus berlanjut agar kami mencapai tujuan kami. Namun, kami telah berulang kali menegaskan bahwa kami tetap terbuka untuk negosiasi dalam mencapai tujuan kami," jelasnya seperti dimuat
Reuters.
Peskov menjelaskan, walaupun Kremlin telah setuju untuk negosiasi, namun ia tidak melihat prospek yang sama pada Barat karena sikap bermusuhan yang mereka tunjukkan pada Rusia.
"Dibutuhkan dua pihak untuk berdialog. Karena Barat sekarang mengambil sikap yang sangat, sangat bermusuhan terhadap kami, kecil kemungkinan akan ada prospek seperti itu dalam waktu dekat," ujarnya.
"Namun demikian, Turki, serta sejumlah negara lain, terus mencoba menengahi dengan beberapa cara," tambahnya.
Sejalan dengan Peskov, dua hari sebelumnya, pada Selasa (11/10), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bagaimana Moskow bersedia melakukanya jika melihat keterbukaan yang sama dari Barat.
"Kami tidak akan mengejar siapa pun. Jika ada proposal serius yang spesifik, kami siap untuk mempertimbangkannya."
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy justru dengan tegas menyatakan negaranya tak akan menempuh jalan negosiasi apalagi setelah Rusia mengumumkan telah mencaplok empat wilayahnya secara ilegal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: