Kurz beralasan, hal itu harus dilakukan karena Rusia tidak mungkin menyerah untuk menghentikan perangnya dengan Ukraina.
“Semua orang berhak menginginkan kemenangan untuk Ukraina,†kata Kurz dalam sebuah wawancara bersama media Jerman, seperti dikutip dari
RT, Senin (17/10).
"Tapi kalah bukanlah pilihan bagi (Presiden Rusia Vladimir) Putin," lanjutnya.
Kurz, yang mengundurkan diri tahun lalu atas tuduhan korupsi yang dia tegaskan bermotif politik, berpendapat bahwa dalam menghadapi ancaman nuklir, UE harus terus maju dengan jalur negosiasi.
"Saat ini, yang paling penting adalah mengakhiri pertumpahan darah dan mencapai solusi damai di meja perundingan untuk mencegah eskalasi total di benua kita," katanya.
Dalam pidato bulan lalu, Putin membingkai konflik di Ukraina sebagai perjuangan eksistensial antara Rusia dan Barat yang totaliter yang bertekad melemahkan dan merendahkannya.
Dalam pernyataan terpisah, dia menggambarkan pasukan Rusia memerangi seluruh "mesin militer Barat†di Ukraina.
Secara umum, para pemimpin Barat telah mendukung gagasan konflik yang berakhir dengan penyelesaian yang dinegosiasikan, tetapi menekankan bahwa Ukraina harus diizinkan untuk mendikte persyaratan kesepakatan damai apa pun.
Sampai saat itu, AS, G7, dan UE semuanya telah bersumpah untuk mempersenjatai Kyiv untuk mencapai tujuannya, termasuk merebut wilayah Ukraina yang sekarang tergabung dalam Federasi Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: