Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko mengakui hal itu saat berbicara tentang hubungan pribadinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan penyiar
NBC di sela-sela KTT CIS di Astana, Kazakhstan, baru-baru ini.
Hubungannya dengan Putin berlangsung baik bahkan tanpa 'awan', katanya.
"Kami berdebat, terkadang bertengkar, tetapi kami selalu menjadi teman dekat dan mitra yang dapat diandalkan," katanya dengan bersemangat, seperti dikutip dari
Belta."Seperti yang pernah saya katakan, tidak ada orang lain yang memiliki tingkat hubungan yang sama seperti yang ada antara presiden Belarus dan Rusia. Itu hal pertama. Yang kedua adalah hubungan kami semakin intensif dan kuat belakangan ini. Kami memiliki kepercayaan mutlak satu sama lain. Itu sebabnya kami praktis tidak memiliki masalah,†katanya lagi dengan tegas.
Ketika disinggung tentang kesehatan Putin, Lukashenko mantap menjawab bahwa Putin saat ini bugar dan baik-baik saja. Ia menepis rumor yang berkembang belakangan ini soal kesehatan Putin yang disebut 'memprihatinkan'.
"Ini tidak seperti yang Anda pikirkan, di Barat dan di AS. Dia adalah orang yang benar-benar masuk akal, sehat, dan bugar secara atletis. Anda dapat melihatnya, bukan?" tegasnya.
Pewawancara dari NBC itu kemudian mencecarnya, dengan mengatakan bahwa ada banyak kabar yang beredar Putin saat ini dalam keadaan 'gugup' karena kekalahan Rusia di beberapa wilayah AS.
"Bukankah dia tampak tegang, mungkin gugup, di bawah tekanan?" tanya reporter itu.
Lukashenko dengan diplomatis menjawab, "Bukankah tekanan selalu datang kepada para pemimpin? Apalagi dia, sebagai presiden dari sebuah negara besar."
Kemudian Lukashenko menambahkan, "Anda mengatakan bahwa dia (Putin) tidak menang di sana. Nah, Anda dan Barat juga tidak memenangkan perang ini. Lima puluh negara sebenarnya berperang hari ini melawan Rusia di wilayah Ukraina. Bayangkan... Oleh karena itu, perlu dicari jalan keluar dari situasi ini. Dan saya harus memberitahu Anda bahwa tidak seperti Anda orang Barat, Presiden Putin telah menyarankan solusi lebih dari sekali. Rupanya orang tidak mau mendengarkannya."
Perlu untuk duduk di meja perundingan untuk menyelesaikan konflik militer di Ukraina, sambung Lukashenko, AS harus terlibat dalam proses negosiasi ini alih-alih terus menerus memasok senjata ke Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: